Showing posts with label artikel. Show all posts
Showing posts with label artikel. Show all posts

PENGERTIAN GELOMBANG

Gelombang merupakan kejadian yang biasa terjadi dalam kehidupan seharihari. Contohnya suara, gerakan tali gitar, riak-riak di kolam dan ombak di laut. Karakteristik gerakan gelombang :
  • Gelombang mentransfer gangguan dari satu bagian material ke bagian lainnya
  • Gangguan tersebut dirambatkan melalui material tanpa gerakan dari material tersebut (gabus hanya naik dan turun diatas riak, tetapi mengalami sangat sedikit perubahan bentuk dalam perjalanannya dalam kolam)
  • Gangguan tersebut dirambatkan tanpa ada perubahan dari bentuk gelombang ( riak menunjukkan sangat sedikit perubahan dalam perjalanannya dalam kolam)
  • Gangguan-gangguan tersebut dirambatkan dengan kecepatan yang tetap.
Jika material sendiri tidak dipindahkan /ditranspor oleh perambatan gelombang kemudian apa yang akan dipindahkan? Jawabannya “energi”, merupakan definisi yang tepat dari gerakan gelombang – sebuah proses dimana energi ditransporkan/ disebarkan melalui material tanpa perpindahan yang signifikan dari material itu sendiri. Jadi jika energi, bukan material yang dipindahkan, bagaimana kejadian alami dari pengamatan pergerakan ketika riak menjalar dalam kolam?

Ada dua aspek yang harus diperhatikan : Pertama perkembangan gelombang (yang telah dicatat), dan kedua, pergerakan partikel air. Pengamatan efek riak pada gabus menunjukkan bahwa partikel air bergerak keatas dan kebawah, tetapi pengamatan yang lebih dekat lagi mengungkapkan bahwa kedalaman air lebih besar daripada tinggi riak. Gabus digambarkan hampir bulat dalam bidang vertikal, sejajar dengan arah pergerakan gelombang.. Dalam pengertian lebih umum lagi, partikel dipindahkan dari posisi seimbang dan kemudian kembali ke posisi tersebut. Selanjutnya partikel-partikel tersebut mengalami perubahan gaya dan pemulihan kembali. Gaya gaya ini biasanya digunakan untuk menggambarkan jenis-jenis gelombang.

Pemasangan Bench Mark

 
  1. Pemasangan patok beton tambahan apabila BM (Bench Mark) yang ada pada setiap bangunan rusak / hilang (setiap bangunan yang ada mempunyai BM).
  2. Mengukur kembali semua ketinggian patok BM yang ada dan mengikatkan BM yang baru (x, y, z). Pelaksanaan pengukuran harus mengikuti standar perencanaan irigasi PT – 02 (bagian “pengukuran trace saluran”).
  3. Membuat daftar (register) BM lama dan baru serta membuat peta lokasi posisi dan ketinggiannya (x, y , z) serta sket peta lokasinya. Lokasi dan elevasi BM sebagai titik referensi, harus dicantumkan dalam daftar BM. Setiap perbedaan dalam elevasi dan koordinat BM lama dan baru harus dijelaskan dalam bab laporan mengenai survey dalam laporan akhir
  4. Pembuatan BM beton harus mengikuti spesifikasi yang dituangkan dalam Standar Perencanaan Irigasi PT – 02 (bagian “pengukuran trace saluran”). Pemberian tanda pengenal pada BM harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi Pekerja Konsultan harus bertanggung jawab terhadap pemasangan BM baru.

Gelombang yang disebabkan oleh angin

        Angin yang bertiup di atas permukaan laut merupakan pembangkit utama gelombang. Bentuk gelombang yang dihasilkan cenderung tidak menentu dan bergantung pada beberapa sifat gelombang periode dan tinggi dimana gelombang dibentuk. Gelombang seperti ini disebut Sea. 
       Bentuk gelombang lain yang disebabkan oleh angin adalah gelombang yang bergerak dengan jarak yang sangat jauh sehingga semakin jauh meninggalkan daerah pembangkitnya gelombang ini tidak lagi dipengaruhi oleh angin. Gelombang ini akan lebih teratur dan jarak yang ditempuh selama pergerakannya dapat mencapai ribuan mil. Jenis gelombang ini disebut Swell.Tinggi gelombang rata-rata yang dihasilkan oleh angin merupakan fungsi dari kecepatan angin, waktu dimana angin bertiup, dan jarak dimana angin bertiup tanpa rintangan.Umumnya semakin kencang angin bertiup semakin besar gelombang yang terbentuk  dan pergerakan gelombang mempunyai kecepatan yang tinggi sesuai dengan panjang gelombang yang besar. 
       Gelombang yang terbentuk dengan cara ini umumnya mempunyai puncak yang kurang curam jika dibandingkan dengan tipe gelombang yang dibangkitkan dengan angin yang berkecepan kecil atau lemah. Saat angin mulai bertiup, tinggi gelombang, kecepatan, panjang gelombang seluruhnya cenderung berkembang dan meningkat sesuai dengan meningkatnya waktu peniupan berlangsung (Hutabarat dan Evans, 1984).

Jarak tanpa rintangan dimana angin bertiup merupakan fetch yang sangat penting untuk digambarkan dengan membandingkan gelombang yang terbentuk pada kolom air yang relatif lebih kecil seperti danau (di darat) dengan yang terbentuk di lautan bebas, (Pond and Picard, 1978).
             Gelombang yang terbentuk di danau dengan fetch yang relatif  kecil dengan hanya mempunyai beberapa centimeter sedangkan yang terbentuk di laut bebas dimana dengan fetch yang lebih sering mempunyai panjang gelombang sampai ratusan meter. Kompleksnya gelombang-gelombang ini sangat sulit untuk dijelaskan tanpa membuat pengukuran-pengukuran yang lebih akurat dan kurang berguna bagi nelayan atau pelaut. Sebagai gantinya mereka membuat suatu cara yang lebih sederhana untuk mengetahui gelombang yaitu dengan menggunakan suatu daftar skala gelombang yang dikenal dengan  Skala Beaufort untuk  memberikan keterangan tentang kondisi gelombang yang terjadi di laut dalam hubungannya dengan kecepatan angin yang sementara berhembus (Hutabarat dan Evans, 1984).

Fungsi dan Tanggung Jawab dalam Organisasi Proyek

 Project Manager
  1. Mengelola proyek secara keseluruhan.
  2. Membuat laporan kemajuan proyek untuk kepentingan Pemberi kerja maupun untuk kepentingan manajemen kontraktor. 
  3. Mengatur dan mengendalikan seluruh proses pekerjaan berkaitan dengan schedule maupun urutan kerja.
  4. Membuat identifikasi penyimpangan kemajuan proyek.
  5.  Membuat rencana tindak lanjut untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan kemajuan proyek.
  6. Menjaga keselarasan antar fungsi dalam organisasi proyek.
  7. Memastikan bahwa  pekerjaan dilaksanakan sesuai  dengan  standar  mutu  yang  telah ditetapkan.
Site Manager
  1. Mengelola aktivitas di lokasi pekerjaan berkaitan dengan aktivitas manpower, alat dan material.
  2.  Mengatur aktivitas di site sehingga berjalan sesuai dengan schedule maupun urutan kerja yang telah ditetapkan.
  3. Membuat identifikasi terjadinya potensi masalah di site.
  4. Membuat rencana penggunaan manpower, alat dan material di site.
  5. Memastikan bahwa  pekerjaan dilaksanakan sesuai  dengan  standar  mutu  yang  telah ditetapkan.
  6.  Membuat schedule & Kemajuan pekerjaan mingguan dan bulanan.
  7.  Membuat evaluasi kemajuan proyek & biaya.
  8. Membuat review schedule sesuai kondisi terkini.
Supervisor/Pelaksana Konstruksi
  1.  Mengelola aktivitas di setiap lokasi pekerjaan sesuai jenis pekerjaan yang ditangani.
  2. Mengelola aktivitas pekerjaan mandor dan supplier di lokasi kerja.
  3.  Mengatur penggunaan alat untuk bermacam aktivitas di lokasi yang berbeda.
  4. Membuat identifikasi terjadinya potensi masalah di site.
  5.  Membuat rencana penggunaan manpower, alat dan material di site.
  6. Memastikan bahwa  pekerjaan dilaksanakan sesuai  dengan  standar  mutu  yang  telah ditetapkan.
Site Engineer
  1. Memastikan bahwa semua gambar rencana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tersedia di site.
  2. Memastikan bahwa  semua gambar pelaksanaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tersedia di site.
  3. Memastikan tersedianya daftar induk dokumen baik berupa gambar ataupun testing.
  4. Mengadakan pertemuan teknis dengan perwakilan konsultan atau pemberi kerja.
  5. Memastikan bahwa material yang dikirim ke site sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
  6. Memeriksa gambar akhir/as-build yang dibuat oleh drafter.
Juru Ukur
  1. Menentukan titik-titik batas area proyek dan penentuan koordinat.
  2.  Membaca gambar dan melihat bentuk dan ukuran breakwater untuk di aplikasikan di lapangan.
  3. Menentukan kedalaman elevasi galian, elevasi puncak breakwater dan patok untuk bowplank.
  4.  Pengecekan pemasangan pasangan batu dan pemasangan A-Jack.
  K3/Safety
  1. Membuat Job Safety Analysis.
  2. Memastikan bahwa pekerjaan di site dilakukan dengan menggunakan peralatan standar yang memenuhi persyaratan keselamatan.
  3. Memastikan bahwa pekerjaan di site dilakukan dengan menggunakan metode yang telah teruji dan memenuhi persyaratan keselamatan.
  4. Membuat laporan status keselamatan kerja.
 Juru Gambar
  1. Membuat gamba kerja yang diperlukan untuk membuat detail kerja yang dibutuhkan untuk suatu jenis pekerjaan tertentu yang belum tersedia. 
  2. Memberikan bantuan teknis baik kepada supervisor atau surveyor   maupun kepada mandor.
  3.  Menyesuaikan gambar rencana dengan kondisi aktual di lapangan.
  4.  Membuat gambar akhir/as-build pekerjaan
Staff Logistik (Material Control & Warehousing)
  1. Melakukan pemeriksaan dini untuk menemukan ketidaksesuaian terhadap gambar rencana dan gambar kerja.
  2.  Memastikan bahwa semua aktivitas telah diperiksa oleh konsultan atau Owner sebelum dilanjutkan ke tahap berikutnya.
  3. Memastikan  tersedianya  dokumentasi  yang  diperlukan  dalam  rangka  serah  terima pekerjaan.
  4.  Membuat rencana inspeksi.
  5.  Melakukan inspeksi internal dan joint inspection.
  6.  Menyusun dokumen serah terima pekerjaan. 
  7. Membuat laporan serta memonitoring status alat & material.
Keuangan dan Personalia
  1.  Membuat rencana penggunaan tenaga kerja sesuai schedule yang ditetapkan.
  2. Membuat rencana arus kas internal dan external
  3.  Melakukan perekrutan pegawai lokal.
  4.  Membuat evaluasi bulanan kinerja pegawai.
  5. Membuat evaluasi penyimpangan biaya pelaksanaan.
  6.  Membuat rencana pembayaran di site.
  7.  Mengelola urusan umum site.


Sumber>>Berbagai sumber

Teknik Sipil

 
     Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
     Teknik sipil merupakan bidang keahlian yang sudah cukup tua dan telah berkontribusi banyak terhadap perkembangan dunia. Pada dasarnya bidang teknik sipil membantu membentuk kehidupan moderen yang kita nikmati sekarang ini. Bidang teknik sipil membangun, menjalankan, merawat dan memperbaiki atau memperbaharui fasilitas dan infrastruktur yang diperlukan oleh kehidupan modern seperti gedung, jalan, jalan layang, jalan kereta api, jembatan, bendungan untuk pembangkit listrik dan juga pengairan, pelabuhan laut dan udara, bangunan kilang minyak, bangunan anjungan lepas pantai, dan lain-lain.
Bidang Keahliah Teknik Sipil
Bidang teknik sipil itu cakupannya sangat luas. Seperti disinggung sebelumnya, karakteristik dari fasilitas yang dihasilkan bisa sangat berbeda satu dengan yang lain dan tentunya juga memerlukan ahli yang berbeda kepakarannya. Sebagai contoh ahli yang merencanakan gedung pencakar langit tentunya memerlukan ilmu yang berbeda jika dibandingkan dengan ahli yang akan merencanakan saluran irigasi. Oleh karena itu, keahliah bidang teknik sipil biasanya dibagi-bagi lagi menjadi beberapa sub bidang keahlian. Pada umumnya teknik sipil ini dibagi-bagi menjadi beberapa sub bidang keahlian diantaranya:
  • Bidang keahlian struktur (Rekayasa Struktur)
  • Bidang keahlian transportasi
  • Bidang keahlian geoteknik
  • Bidang keahlian manajemen rekayasa konstruksi
  • Bidang keahlian sumber daya air

Rekayasa Sturktur 
Bidang keahlian yang berhubungan dengan analisis dan desain suatu struktur. Struktur adalah rangkaian dari dua atau lebih elemen-elemen dasar seperti balok, pelat, kolom, batang tarik atau tekan, rangka batang, portal, cangkang dan lain-lain. Dengan kata lain, seorang ahli struktur menentukan konfigurasi dari berbagai elemen-elemen pembentuk struktur dan mendesain (penentuan ukuran, bentuk dan jenis bahan) elemen-elemen tersebut sehingga memenuhi tingkat kekuatan dan juga kenyamanan, tanpa mengesampingkan tinjauan ekonomi. Desain yang dihasilkan harus memenuhi kondisi-kondisi batas keruntuhan dan juga penggunaan/ pemakaian. Secara umum, lingkup kerja seorang ahli struktur (structural engineer) mencakup perhitungan reaksi-reaksi perletakan, gaya-gaya dalam pada elemen-elemen struktur, dan perhitungan lendutan dan deformasi, Perbaikan, peningkatan dan pemeliharaan suatu struktur juga merupakan bagian pekerjaan dari ahli struktur. Struktur-struktur yang umum dianalisis dan didesain antara lain gedung pencakar langit, jembatan, stadion, auditorium dan bendungan.



Manajemen Rekayasa Konstruksi 
Bidang keahlian yang berhubungan perencanaan, penjadwalan dan pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Hal-hal yang diatur mencakup pekerja, bahan-bahan konstruksi, waktu dan uang. Ditujukan untuk menghasilkan praktek konstruksi yang baru seperti penggunakan teknologi lokal yang tepat, keamanan pekerja dan juga bahan-bahan konstruksi, penyediaan bahan konstruksi yang tidak berlebihan, dan lain-lain. Orang yang bertugas mengatur proyek disebut manajer proyek. Manajer proyek mempelajari dokumen kontrak, memesan bahan-bahan konstruksi, menentukan dan menjadwalkan sub-kontraktor. Tugas utama manajer konstruksi adalah untuk mengontrol kualitas dan menjamin proyek dapat diselesaikan tepat waktu dan berdasarkan budget yang telah ditentukan.


Rekayasa transportasi 
Bidang keahlian yang mengaplikasikan pendekatan saintifik didalam merencanakan, mendesain, mengoperasikan, dan mengatur sistem transportasi seperti jalan-jalan, jalur/rel kereta, transportasi air (laut/sungai) dan udara. Bidang ini meliputi perencanaan, desain, pelaksanaan konstruksi dan perawatan fasilitas/infrastruktur transportasi. Jenis pekerjaan yang umum adalah desain landasan/perkerasan lapangan terbang, perkerasan jalan dan rel kereta. Perawatan dan peningkatan pelabuhan laut, udara, dan sistem perkereta-apian untuk menunjang perkembangan yang ada juga merupakan lingkup pekerjaan ahli transportasi.



Geoteknik
Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dan batuan dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah, penyelidikan laboratorium serta perencanaan konstruksi tanah dan batuan, seperti: timbunan (embankment), galian (excavation), terowongan tanah lunak (soft soil tunnel), terowongan batuan (rock/mountain tunnel), bendungan tanah/batuan (earth dam, rock fill dam), dan lain-lain.


Keairan (Sumber Daya Air)
bidang keahlian yang berhubungan dengan mekanika, penggunaan, dan pengaturan air. Hidrolika utamanya membahas mengenai aliran air. Sumber daya air  mengindentifikasikan dan menggunakan sumber daya air yang ada serta meminimalisasikan kehilangan air. Air permukaan seperti air sungai dan danau serta air tanah harus diatur penggunaannya dengan benar. Bidang sumber daya air juga membahas penggunaan air tanah, pengisian air tanah, dan penampungan air hujan. Rekayasa irigasi membahas pengaturan air untuk keperluan pertanian. Bendungan dibangun pada lokasi tertentu yang diinginkan untuk menyimpan air  di penampungan ketika masukan air dari sungai banyak dan untuk kemudian menggunakannya untuk keperluan yang bermanfaat ketika kekeringan/kekurangan air. Saluran-saluran air dibuat untuk mendistribusikan air dari bendungan. Ketika pasokan air berlebih, air akan dibiarkan tumpah dan mengalir ke sungai untuk menghidari banjir. Pengaturan air dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip hidrologi dan juga hidraulika didalam mendesain sistem drainase, kolam-kolam penampung air, transportasi sungai, tanggul-tanggul pengontrol banjir, bendungan dan danau. 








Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja. Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, survey lahan, konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu teknik sipil.

     Perbedaan dari arsitek, terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah proyek. Arsitek menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan di atas kertas. Hasil rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik sipil untuk pelaksanaan pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen proyek atas hal-hal yang memengaruhi jalannya proyek.

     Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir. Hal ini sangat penting di negara maju sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan sebuah bangunan vital yang mempunyai risiko dapat menelan korban banyak manusia seperti reaktor nuklir atau bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis. Rancangan bangunan tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material. Peran ahli teknik sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.



Sumber>>Berbagai sumber

pelajaran pada jurusan teknik sipil

 
Pelajaran yang harus di tempuh  dalam bidang teknik sipil sekarang ini berbeda – beda antara universitas satu dengan yang lainya, begitu juga dengan kurikulum di institut maupun sekolah tinggi masing – masing mempunyai standar sendiri.
          pemerintah berusaha menjadi penengah dengan cara membuat penilaian terhadap  masing – masing sekolah, tentunya hal iniadalah sebuah jalan yang sangat baik  melalui program  ” Akreditasi ” yang di hasilkan badan akreditasi nasional  dengan ukuran A , B , C atau tidak terakreditasi.
       Dalam menyikapi hal tersebut , tidak semua universitas mau mengakuinya, hal ini mengingat sistem penilaian  yang terkadang belum tentu sesuai untuk menggambarkan  kualitas universitas yang dinilai, bagi universitas dengan kualitas buruk kemudian mendapat akreditasi A tentunya sangat berbunga – bunga, lalu bagaimana dengan nasib universitas dengan kualitas terbaik yang mendapat nilai C? menyedihkan bukan. 
            Bagi masyarakat sendiri hal ini menyebabkan sebuah gerbang jalan  simbiosis mutualisme yaitu perasaan ingin dianggap baik dengan bersembunyi pada ijazah dari universitas dengan Akreditasi A atau terbaik, sebuah kondisi yang menyedihkan karena konsep kelulusan adalah bagaimana dapat lulus kuliah dari universitas ternama dan masalah ilmu nanti bisa belajar sambil bekerja !!! parah kan. bukan lagi bagaimana caranya dapat lulus kuliah dengan kualitas ilmu terbaik sehingga dapat berguna untuk masyarakat . melihat hal  ini mungkin akan lebih baik jika masyarakat dan dunia kerja yang menjadi juri dan menilai kualitas  masing – masing universitas. 
kembali ke topik, sekedar informasi bagi adik – adik SMA yang ingin melanjutkan kuliah teknik sipil, atau orang tua yang kebetulan anaknya  akan menempuh jurusan teknik sipil,
perbedaan teknik sipil dan arsitektur.
  • Teknik sipil : mempelajari bagaimana merencanakan struktur bangunan  yang kuat, bentuk konstruksi  gedung yang ekonomis dan indah.
  • Teknik Arsitektur : lebih  kepada  mempelajari bagaimana membuat bentuk bangunan yang indah atau gambar desain dan mempelajari bagaimana agar konsep desainya dapat diterima.
mengenai pelajaran yang harus diambil dibangku kuliah pada jurusan teknik sipil yang berbeda – beda disetiap universitas, tetapi pada umumnya hampir sama. pelajaran teknik sipil antara lain:
Mata Kuliah Umum teknik sipil
  • Matematika / Kalkulus
  • Ipa Fisika
  • Bahasa indonesia
  • Bahasa inggris
  • pendidikan pancasila / Etika kesopanan
  • Ipa Kimia
  • Geografi
  • Agama
Mata kuliah jurusan teknik sipil
  • Mekanika teknik / statistika
  • Gambar bangunan
  • Teknologi bahan bangunan
  • Rencana anggaran biaya bangunan
  • Pelabuhan
  • Bandara
  • Struktur Jembatan
  • Struktur beton
  • Struktur baja
  • Struktur Kayu
  • Hidrologi
  • Hidrolika
  • Ilmu Ukur Tanah
  • Mekanika Tanah
  • Jalan Kereta Api
  • Jalan Raya
  • Terowongan
  • Irigasi bangunan air
  • Hukum yang berkaitan dengan pekerjaan Konstruksi
  • Sistem transportasi
  • Rekayasa pondasi
  • manajemen proyek.
  • Aplikasi komputer dalam bidang teknik sipil. ( Autocad , SAP 2000, eTABS , Staad pro , microsoft office dll )
  • dll

Sekilas Tentang Sloof / Tie Beam

 
     Sloof kadang juga disebut dengan Tie Beam, atau Grade Beam. Semua wujudnya sama, tapi fungsi utamanya aja yang beda-beda.
     Sloof adalah salah satu elemen yang penting di sebuah struktur bangunan gedung maupun non-gedung. Sloof adalah balok yang berada di tanah, baik itu di dalam tanah, atau muncul di permukaan tanah, yang jelas ngga melayang di atas tanah. Kalo udah melayang sudah bukan sloof namanya.

Jadi, syarat wujud sloof itu adalah:
 
berada di tanah (makanya kadang disebut juga Grade Beam (Grade = tanah yang sudah diratakan dan dipadatkan)
    menghubungkan antara satu pondasi dengan pondasi yang lain, atau
    menghubungkan antara satu sloof dengan sloof yang lain

Sloof yang menghubungkan antara satu pondasi dengan pondasi yang lain itulah yang disebut Tie Beam (balok pengikat), karena fungsinya adalah untuk memberi ikatan antar pondasi.

Fungsi Sloof 
  1. sama kayak balok pada umumnya, sloof berfungsi sebagai “penerima beban” di atasnya, dan menyalurkan ke ujung-ujungnya. Kalo pada sistem “suspended slab” atau slab yang dicor menyatu dengan sloof, maka sloof berfungsi menyalurkan beban dari pelat (slab) ke ujung-ujung sloof, baik itu ke sloof lain, atau langsung ke pondasi.Untuk sistem “slab on ground” atau “slab on grade” atau slab yang langsung bertumpu di atas tanah, biasanya sloof hanya memikul beban-beban tertentu saja, yang paling sering adalah dinding bata atau partisi berat lainnya. 
  2. sloof yang menghubungkan antar pondasi, berfungsi sebagai pengikat (ties) antara satu pondasi dengan pondasi yang lain. Kenapa harus diikat? Agar posisi pondasi akan selalu relatif tetap terhadap pondasi yang lain, terutama pada arah horizontal. Karena mengikat ke arah horizontal, maka fungsi ini akan lebih terasa ketika terjadi gempa, atau beban lateral lainnya. Waktu gempa misalnya, ngga cuma struktur atas, pondasi juga ada kecenderungan untuk bergerak, apalagi kalau tanahnya sangat jelek. Kalo ngga diikat, masing-masing pondasi bisa bergerak bebas ke mana-mana. Mungkin ada 1 pondasi bergeser 1 cm ke kiri, tapi pondasi di sebelahnya bergeser 0.5 cm ke kanan. Walaupun kecil, perbedaan pergeseran ini sangat besar pengaruhnya ke struktur atas. Nah… biar pergerakannya seragam ke arah horizontal, tiap-tiap pondasi ini harus diikat oleh sloof (dalam kasus ini namanya adalah Tie Beam).  Karena harus menjaga posisi pondasi agar selalu tetap, tentu ada beban aksial (tarik dan tekan) yang harus dipikul oleh si Tie Beam ini. Sampai tulisan ini dibuat, kami selama ini belum cek ke standar dan code manapun, jadi masih pake ilmu leluhur yang bilang besarnya beban tarik yang dipikul oleh si Tie Beam, kira-kira sama dengan 5% dari beban grafitasi maksimum yang dipikul oleh pondasi di salah satu ujung sloof. Misalnya salah satu pondasi punya beban maksimum 80 ton (800 kN), maka Tie Beam-nya paling ngga harus punya tulangan yang bisa menahan tarik sebesar 0.05 x 80 = 4 ton (40 kN). Ngga cuma pada saat gempa, di kondisi tanah yang kurang stabil – misalnya lereng atau slope – sloof mempunyai fungsi yang sama, untuk mencegah potensi kerusakan yang sangat parah pada struktur atas pada saat terjadi pergeseran pada tanah.
  3. Tidak jarang juga sloof ini “dimanfaatkan” untuk mengurangi ukuran pondasi, khusunya untuk pondasi yang didesain memikul beban momen yang cukup besar.Momen pada pondasi bisa menyebabkan peningkatan tegangan pada tanah. Mungkin tanahnya cukup kuat waktu memikul beban gravitasi saja (tanpa momen, atau momen yang sangat kecil). Tapi, sewaktu ada beban lateral, dan memang tumpuan alias pondasi sudah didesain sebagai tumpuan jepit, adanya momen bisa menambah tegangan pada tanah, dan mungkin saja melebihi batas ijin atau bahkan batas ultimatenya.Sloof bisa didesain untuk “menyerap” sebagian momen tersebut. Ngga perlu semuanya, tergantung kebutuhan saja. Semakin besar ukuran sloof, semakin besar momen yang bisa dia serap. Dan tentu saja… detail penulangannya harus benar, terutama pada bagian ujung-ujung sloof (sambungan ke dasar kolom). Pada kasus ini, memang ngga gampang analisisnya. Ngga sekedar dimodelkan di software, trus Run, trus ambil hasilnya – reaksi tumpuan, dll – trus desain. Perlu sedikit judgement , tapi mohon maaf belum bisa dibahas di sini, agak panjang. Intinya, sloof – kalo didesain dengan tepat – berguna untuk mengurangi beban – khususnya momen – pada pondasi.

Sumber>>>>http://duniatekniksipil.web.id

Penerapan Sumur Resapan Pada Kawasan Perkantoran

 
Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi makhluk hidup. Air tanah tersebut tersimpan dalam lapisan yang disebut akuifer. Akuifer merupakan sumber air tanah yang sangat penting. Akuifer tersebut dapat dijumpai pada dataran pantai, daerah kaki gunung, lembah antar pegunungan, dataran aluvial dan daerah topografi karst.
Pemakaian air tanah harus mempertimbangkan faktor kelestarian air tanah, yang meliputi faktor kualitas dan kuantitas air. Salah satu cara mempertahankan kuantitas air tanah adalah dengan menerapkan sumur resapan. Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemanfaatan sumur resapan adalah: 
  1. Dapat menambah jumlah air tanah.
  2. Mengurangi jumlah limpasan. Infiltrasi diperlukan untuk menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah dengan demikian maka fluktuasi muka air tanah pada waktu musim hujan dan kemarau tidak terlalu tajam.
     Adanya sumur resapan akan memberikan dampak berkurangnya limpasan permukaan. Air hujan yang semula jatuh keatas permukaan genteng tidak langsung mengalir ke selokan atau halaman rumah tetapi dialirkan melalui seng terus ditampung kedalam sumur resapan. Akibat yang bisa dirasakan adalah air hujan tidak menyebar ke halanman atau selokan sehingga akan mengurangi terjadinya limpasan permukaan.

       Pemasangan sumur resapan dapat dilakukan dengan model tunggal dan komunal. Maksud sumur resapan model tunggal adalah satu sumur resapan digunakan untuk satu rumah, sedangkan yang komunal satu sumur resapan digunakan secara bersama-sama untuk lebih dari satu rumah.Secara umum ketersediaan air di Indonesia masih aman. Diperkirakan sampai tahun 2000 kebutuhan air hanya 15 % dari air yang tersedia. Namun imbangan tersebut tidak terdistribusi secara  merata  di  setiap  tempat  di  Indonesia,  mengingat  faktor  demografi maupun  perbedaan karakter hidrologi. Pulau Jawa dan Madura, misalnya, pada tahun 1980 telah mencapai suatu keadaan dimana kebutuhan dan ketersediaan air seimbang, bahkan saat sekarang ( 1998 ) sudah terjadi ketimpangan yaitu kebutuhan 1,5 kali air tersedia

      Pembangunan perkotaan pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk di daerah perkotaan itu sendiri. Akan tetapi pembangunan tersebut membawa dampak negatif yang antara lain berupa semakin berkurangnya daerah terbuka yang berfungsi sebagai daerah peresapan air, timbulnya pemukiman-pemukiman ilegal di sepanjang saluran / sungai, lahan yang ambles (land subsidence) karena pengambilan air tanah (discharge) yang melebihi besarnya imbuhan air tanah  (recharge),  ataupun  intrusi  air  laut  yang  disebabkan  oleh  pengambilan  air  tanah  yang melebihi recharge.
Mengingat teknik konservasi dan pola penggunaan air serta pertambahan penduduk tidak dapat diciptakan dalan waktu yang singkat, maka pemikiran ke arah tersebut perlu segera ditangani secara dini.

A.Pengendalian Limpasan Air Di Daerah Perkotaan

Konsep lama dalam penanganan drainase perkotaan adalah mengusahakan agar air cepat dialirkan ke bagian hilir dari daerah yang tergenang dan akhirnya dibuang ke sungai, waduk ataupun laut. Konsekuensi dari penerapan konsep tersebut adalah pemborosan sumber daya air yang sangat berharga. Untuk kota-kota metropolitan yang sudah sangat padat dan investasi di dalam kota sudah sangat tinggi, pemerintah daerah setempat terpaksa harus membuat reservoir bawah tanah di beberapa tempat yang biayanya sangat mahal.

        Dorongan untuk menyesuaikan konsep penanganan tersebut makin besar setelah sebagian masyarakat sadar bahwa air di daerah perkotaan merupakan sumber daya yang semakin lama dirasakan semakin langka sehingga perlu dilestarikan. Pengendalian limpasan air hujan merupakan salah satu cara untuk melestarikan air hujan yang jatuh di daerah perkotaan.

        Pengendalian limpasan air dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu cara “retensi” dan “infiltrasi”.    Cara retensi dibagi menjadi dua macam, yaitu “off site retention”, misalnya pembuatan kolam atau waduk dan “on site retention”, misalnya retensi pada atap bangunan, taman, tempat parkir, lapangan terbuka, halaman rumah.
           Cara “infiltrasi” yaitu dengan pembuatan imbuhan buatan pada area tertentu yang bentuknya berupa sumur resapan, parit resapan, wilayah resapan, perkerasan yang lolos air. Namun dalam hal ini harus ada persyaratan bahwa air yang diinfiltrasikan tidak boleh air yang sudah tercemar.
            Di  negara-negara  maju  cara  infiltrasi  dalam  rangka  penyempurnaan  sistem  drainase perkotaan  menjadi  obyek  riset  para  peneliti  di  lingkungan  perguruan  tinggi  dan  instansi pemerintah.  Sektor  industri  konstruksi  Jepang,  misalnya,  telah  mendukung  pengalakan  cara infiltrasi dengan membuat produk baru berupa “pipa beton porous”. Efektifitas infiltrasi tergantung dari permeabilitas tanah dan kedalaman permukaan air tanah. Menurut penelitian di Jepang oleh Yasuhiko Wada dan Hiroyuki Miura diperoleh kesimpulan bahwa bila kedalaman permukaan air tanah berada di sekitar 1 meter dari dasar bangunan atau fasilitas infiltrasi, maka kapasitas infiltrasi masih dipengaruhi oleh kedalaman permukaan air tanah.

 B.. Sistem Drainase Yang Berwawasan Lingkungan



         Berbagai  usaha  telah  dilaksanakan  dalam  rangka  konservasi  sumber  daya  air  seperti reboisasi, terasering, teknik bertanam yang baik, penanganan daerah aliran sungai. Namun satu hal yang masih belum dilaksanakan adalah usaha meresapkan air hujan secara buatan ke dalam tanah yang  dikenal  sekarang  dengan  istilah  “Sistem  Drainase  yang  Berwawasan Lingkungan” atau SDBL.

       Penerapan SDBL pada daerah perkotaan dikenal dengan “Sistem Drainase Perkotaan yang Berwawasan  Lingkungan”  atau  SDPDL.  Prinsip  dasar  dari  SDPDL  adalah  mengendalikan kelebihan air permukaan sedemikian rupa sehingga air limpasan dapat mengalir secara terkendali dan lebih banyak mendapat kesempatan untuk meresap ke dalam tanah. Dengan debit pengaliran yang terkendali dan semakin bertambahnya air hujan yang dapat meresap ke dalam tanah, maka kondisi air tanah akan semakin baik dan dimensi bangunan prasarana drainase perkotaan dapat direncanakan dengan lebih efisien.
Pendekatan Dasar SDPBL ditinjau dari :





  • Sifat hidrologi untuk negara maju pada umumnya secara geografis terletak pada daerah sub tropis mendapatkan bahwa air yang sebagai salju tidak akan segera mengalir hingga akan banyak waktu meresap ke dalam tanah, disamping distribusi hujan tahun yang tidak merata dibanding di Indonesia. Hujan yang terjadi di Indonesia cukup lama yaitu selama selang 6 bulan, dan ini memberikan kemungkinan air lebih banyak terserap ke dalam tanah.
  • Segi sosial ekonomi ( segi konsumsi air dari hasil tadah hujan ), penduduk negara tropis mempunyai dimensi jauh lebih besar karena sistem huniannya cenderung individual dan berlantai tunggal ( luas atap/perkerasan permukaan tanah di Indonesia 20 - 35 m2/kapita, sedangkan negara maju hanya sekitar seperempatnya). Dengan demikian air yang dapat diresapkan akan lebih besar untuk jumlah penduduk yang sama.
          Pelaksanaan SDPBL dapat dilakukan oleh masyarakat secara individu atau kelompok atau oleh pemerintah. Pembuatan sumur resapan atau retensi pada halaman rumah dapat dilakukan oleh pemilik rumah yang bersangkutan. Pembuatan waduk/kolam, tandon retensi pada lapangan terbuka atau pada lapangan parkir di daerah permukiman atau perkantoran dapat dilakukan oleh kelompok masyarakat setempat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan SDPBL memerlukan pengertian dan kesadaran masyarakat dan aparatur pemerintah.
        Penerapan SDPBL dapat dimulai pada pembangunan kawasan permukiman, perkantoran, atau industrial estate baru dengan mewajibkan developer untuk membuat berbagai macam retensi ( misalnya kolam atau waduk ) atau infiltrasi (misalnya sumur atau parit resapan). Biaya pembangunan fasilitas retensi dan infiltrasi tersebut dapat di kompensasi dengan pengurangan penggunaan  lahan.  Dengan  demikian  sumber  air  tanah  akan  terpelihara  dan  kawasan  akan bertambah asri.

C.Pengertian Sumur Resapan





         Sumur resapan berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara menginjeksikan air hujan ke dalam tanah. Sasaran  lokasi adalah daerah peresapan air  di kawasan budidaya, permukiman, perkantoran, pertokoan, industri, sarana dan prasarana olah raga serta fasilitas umum lainnya.


D.Manfaat Sumur Resapan

1.   Mengurangi aliran permukaan  sehingga dapat mencegah / mengurangi terjadinya banjir dan genangan air.
2.    Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.
3.    Mengurangi erosi dan sedimentasi
4.    Mengurangi / menahan intrusi air laut  bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan pantai
5.    Mencegah penurunan  tanah (land subsidance)
6.    Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.





Sumber>>>berbagai sumber

Penegertian Manajemen


Ilmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalarn kehidupan sehari-harinya  tidak bisa terlepas  dari  prinsip-prinsip   manajemen.  Baik  langsung  maupun  tidak  langsung, baik di sadari ataupun tidak disadari manusia menggunakan prinsip-prinsip dari manajemen.  IImu manajemen  ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di benua Eropa barat dan Amerika. Dimana di negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri, yaitu perobahan-perobahan  dalam pengelolaan  produksi  yang  efektif  dan  efisien.  Hal  ini  dikarenakan   masyarakat sudah semakin  maju dan kebutuhan  manusia  sudah semakin  banyak  dan beragam jenisnya.

Sekarang  timbul  suatu pertanyaan  "Siapa  sajakah  yang  sebenarnya  memakai manajemen  ?" Apakah  hanya digunakan  di perusahaan  saja atau apakah  hanya di pemerintahan  saja. Manajemen  diperlukan dalam segala bidang, bentuk dan organ- isasi serta tipe kegiatan,  di mana orang-orang  saling bekerja  sama untuk mencapai suatu tujuan  yang  telah ditetapkan.

      Dalam  mengartikan  dan mendefinisikan  manajemen  ada berbagai  ragam,  ada yang  mengartikan   dengan  ketatalaksanaan,   manajemen,   manajemen  pengurusan dan  lain  sebagainya.   Bila  dilihat   dari  literatur-literatur    yang  ada,  pengertian manajemen  dapat  dilihat dari tiga pengertian: 
  1. manajemen  sebagai  suatu  proses.
  2.  manajemen  sebagai suatu  kolektivitas   manusia
  3.  manajemen  sebagai  i1mu (science)  dan sebagai  seni  (art).
Manajemen   sebagai   suatu  proses,   melihat  bagai  mana  cara  orang  untuk mencapai suatu  tujuan  yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Pengertian manajemen sebagai  suatu proses  dapat dilihat dari pengertian  menurut  :
  1. Encylopedia   of  The  Social  Science,  yaitu  suatu proses  dimana  pelaksanaan suatu tujuan  tertentu  dilaksanakan  dan diawasi.
  2. Haiman, manajemen  yaitu fungsi untuk mencapai  suatu tujuan melalui kegiat- an orang lain, mengawasi  usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan
  3. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian  tujuan yang telah ditentukan  terlebih dahulu  dengan  melalui  kegiatan  orang  lain.

     



Artikel Teknik Sipil

 
Kita tentu semua tahu, di Indonesia terdapat ratusan Prodi Teknik Sipil di berbagai Universitas, Satu Universitas dalam satu tahun bisa menghasilkan ribuan lulusan mahasiswa teknik sipil baru, bisa dibayangkan betapa banyaknya lulusan yang serupa dengan kita, dan didalamnya pasti terdapat persaingan – persaingan yang hebat.

Logikanya, jika kita menguasai Teori Beton tingkatan expert, apakah kita yakin diluar sana tidak ada yang mempunyai kemampuan sama dengan kita? tentu saja banyak kan? untuk itulah pentingnya kita Fokus dalam suatu hal, mendalami lebih dalam lagi dengan apa yang sedang kita pelajari, sediakan waktu tersendiri untuk ini.

Di Artikel berikut ini adalah salah satu fundamental didalam prodi Teknik Sipil, tentang Dasar – Dasar ilmu Teknik Sipil, seingat saya materi ini diperoleh pada saat – saat semester 1 dan dua, jika anda sekarang sedang kuliah dan baru di semester – semester awal, seriuslah mendalami dasar – dasar materi ini, kenapa? karena ini merupakan pondasi anda untuk semester – semester selanjutnya, anda boleh santai – santai di semester akhir jika pondasi anda di semester awal bagus dan kuat, percayalah!

Materi yang akan saya share tentang Istilah – Istilah Dalam Struktur Beton, Teori Struktur Beton 1 dan Beton 2, Desain Pelat Lantai Beton, Desain Pondasi Beton, Dan Desain Balok Lantai Beton. Satu hal harapan saya, bisa berguna untuk temen – temen yang sedang study sekarang.


    Istilah – istilah Dalam Struktur Beton meliputi definisi dari : Agregat, Beton (Beton Bertulang, Beton-Normal, Beton Praktekan, Beton Pracetak, Beton Ringan Struktur, Beton Polos, dll), Berat Jenis, CGS, Dowel, Deking, Faktor Air Semen (Fas), Konstruksi Batu, Konstruksi Beton, Mks, Perancah (Scaffolding), Sengkang, Segregasi, Tulangan, Tulangan Polos, dan Tulangan Deform. – download detail --

    Daftar Terjemahan Dalam Struktur Beton diantaranya : Accelerator, Admixture, Additive, Bouwplank, Barsteel, Box, Bucket Tower Crane, Bleeding, Bendraat, Batching Plant, Conveyor, Cofferdam, Cast in situ, Doka, Hoist, Mold, Mix Design, Post-Tension, Retarder, Rapid Klam, Speady, Slump, Shear Connector, Strands, Sand Blasting, Shop Drawing, Site-Plan, Wires, dan Workability. – download detail --

    Teori Struktur Beton 1 dan Beton 2 yang akan menjabarkan : PERENCANAAN GESER DAN TORSI BALOK (Identifikasi jenis torsi, Menentukan kuat momen torsi nominal (Tn), Bila Puntir Murni + Geser + Gaya Aksial, Menghitung perbandingan luas tulangan torsi dan jarak sengkang, Menentukan tulangan geser + torsi, Menentukan tulangan torsi memanjang, dan Kriteria tulangan geser dan torsi), PERENCANAAN KOLOM TUNGGAL (Perencanaan Kolom Pendek, dan Kolom Langsing). – download detail --

    Desain Pelat Lantai Beton meliputi : Beban Mati, Beban Hidup, Beban Ultimit, Kondisi Batas, Momen Ultimit, Tulangan Lx, Tulangan Ly, Kontrol Mn, dan Tulangan bagi / susut. – download detail --

    Desain Pondasi Beton akan membahas : Geser 1 Arah, Geser 2 Arah, Tulangan Lentur, dan Cek Beam Joint Kolom. – download detail --

    Desain Balok Lantai Beton yang isinya : DESAIN TULANGAN RANGKAP (Tulangan Desak, Tulangan Tarik, dan Kontrol Momen), MOMEN KAPASITAS (Momen Kapasitas Negatif dan Momen Kapasitas Positif). – download detail --

Yang saya jabarkan diatas adalah dasar – dasar pengetahuan untuk memperluasan wawasan kita tentang istilah – istilah didalam perhitungan konstruksi dan pada saat eksekusi pekerjaan konstruksi itu sendiri.

Sumber>>> civil Engineering Comminity